UNFARI Pecah Telur Guru Besar, Prof. Dr. Kurhayadi, M.Si. Dikukuhkan Lewat Sidang Senat Terbuka di Bandung

Diposting oleh fwpjabar, 24 Desember 2025

blog-post-image

Bandung – Universitas Al-Ghifari (UNFARI) mencatatkan tonggak sejarah penting dalam perjalanan akademiknya melalui Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar Tahun 2025, yang digelar khidmat di Grand Cordela Hotel Bandung, Selasa (23/12/2025).

Agenda ini menjadi penanda keseriusan UNFARI dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) dan budaya akademik berkelanjutan.

Dalam sidang senat tersebut, Prof. Dr. Kurhayadi, M.Si. resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Kepakaran Kebijakan Publik, sekaligus menjadi guru besar pertama yang lahir dari UNFARI setelah lebih dari dua dekade perjalanan institusi.

Rektor UNFARI Prof. Dr. H. Didin Muhafidin, S.I.P., M.Si. Saat Wawancara Media
Rektor UNFARI Prof. Dr. H. Didin Muhafidin, S.I.P., M.Si. Saat Wawancara Media

Rektor Universitas Al-Ghifari, Prof. Dr. H. Didin Muhafidin, S.I.P., M.Si., menyebut momen ini sebagai pencapaian monumental yang memiliki dampak strategis bagi masa depan universitas.


“Alhamdulillah, hari ini UNFARI pecah telur. Setelah 23 tahun perjuangan, akhirnya kita melahirkan guru besar sendiri, Prof. Dr. Kurhayadi, M.Si. Ini bukan sekadar seremoni, tetapi tonggak sejarah institusi,” ujar Prof. Didin.

Guru Besar Jadi Kunci Akreditasi dan Kemajuan Kampus

Menurut Prof. Didin, keberadaan guru besar merupakan faktor krusial dalam mendorong UNFARI menuju akreditasi unggul dan peningkatan reputasi akademik di tingkat nasional.

“Mustahil sebuah universitas bisa terakreditasi unggul tanpa guru besar. Mustahil UNFARI maju pesat tanpa kehadiran profesor yang membimbing para lektor kepala menuju jenjang guru besar berikutnya,” tegasnya.

Ia menekankan bahwa penguatan SDM dosen adalah fondasi utama pembangunan perguruan tinggi, bukan hanya dari sisi administrasi, tetapi juga dalam pengembangan keilmuan, riset, dan kebijakan publik.

Investasi SDM Dinilai Paling Menguntungkan

Lebih jauh, Prof. Didin menyoroti pentingnya investasi jangka panjang di bidang sumber daya manusia, khususnya dosen dan tenaga akademik.

“Investasi tertinggi itu bukan di bank atau tanah. Investasi SDM tidak terbatas nilainya. Bisa ratusan bahkan ribuan persen dampaknya. Dan hari ini, pengukuhan guru besar ini adalah puncak dari investasi SDM yang kami bangun selama ini,” ungkapnya.

Ia menyebut pencapaian Prof. Dr. Kurhayadi, M.Si. sebagai kulminasi dari konsistensi UNFARI dalam meningkatkan karier akademik dosen dan kualitas keilmuan kampus.

Momen Pengukuhan Guru Besar UNFARI Dipimpin Rektor Prof. Dr. H. Didin Muhafidin, S.I.P., M.Si.
Momen Pengukuhan Guru Besar UNFARI Dipimpin Rektor Prof. Dr. H. Didin Muhafidin, S.I.P., M.Si.

Dorong Lahirnya Guru Besar Baru di Berbagai Rumpun Ilmu

Prof. Didin berharap, pengukuhan ini menjadi pemicu lahirnya guru besar-guru besar baru di UNFARI, terutama pada rumpun ilmu strategis yang masih minim profesor.

“Ke depan, Prof. Kur diharapkan membimbing para lektor kepala agar segera menyusul menjadi guru besar. Di rumpun kebijakan publik, organisasi publik, dan manajemen publik, guru besar masih sangat terbatas,” katanya.

Ia optimistis, fakultas-fakultas lain di UNFARI juga akan segera menyusul dengan lahirnya profesor baru yang akan memperkuat ekosistem akademik kampus.

Sidang Senat Berlangsung Khidmat

Sidang senat terbuka berlangsung khidmat dan dihadiri jajaran yayasan dan pimpinan universitas, senat akademik, sivitas akademika, serta tamu undangan.

Pengukuhan guru besar ini menegaskan komitmen Universitas Al-Ghifari dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi melalui penguatan kapasitas dosen dan budaya akademik yang berkelanjutan.

Momentum ini sekaligus mempertegas posisi UNFARI sebagai perguruan tinggi yang terus berbenah, progresif, dan siap bersaing melalui kekuatan intelektual serta kualitas sumber daya manusianya.